MENGENAL WUJUD “NABI”

Bagikan:

Jurnal Suficademic | Artikel No.49 | September 2024

MENGENAL WUJUD “NABI”
Oleh Said Muniruddin

Bismillahirrahmanirrahim.

Dalam tradisi Aceh, ada nadham yang bunyinya begini: “Hatee Nabi hantom teungeut, yang na teupet aneuk mata”. Hati Nabi tidak pernah tertidur, yang terpejam cuma matanya saja.

Apa maknanya?

Ini nadham spiritual, yang menjelaskan wujud Nabi. Nabi sebenarnya bukan orang. Melainkan “utusan Tuhan”. Yang namanya “utusan”, pasti berasal dari sesuatu yang serupa dengan yang mengutus.

Tuhan tidak pernah tidur. Begitu juga “Nabi”.

Yang tidak pernah tertidur dari Nabi adalah hati atau Ruhnya. Sebab, hati atau Ruh Nabi adalah sesuatu yang murni berasal dari Tuhan. Gelombang “gamma” dari kesadarannya tinggi sekali. Karenanya selalu terjaga, “fully awake”. Sementara matanya adalah sesuatu yang berasal dari alam materi. Karena itu sudah pasti setiap malam terpejam pulas.

Jadi, yang membuat Muhammad menjadi “nabi” adalah karena unsur Ruh yang tidak pernah tertidur, yang ada dalam dirinya. Ruh yang senantiasa mengawasi. Ruh yang selalu mensyafaati. Ruh yang menjadi saksi atas segala sesuatu. Ruh yang bisa melihat segala peristiwa.

Ruh dalam dirinya inilah yang disebut “rasul”. Sebab, Ruh ini merupakan sesuatu yang diutus/diturunkan Tuhan dalam dirinya. Ruh inilah “Jibril as”, raja dunia malakut, Kalam Tuhan, Ruh Quddus, Ruh Al-Ilahi yang selalu membisiki wahyu kepadanya.

Karena itu, Muhammad dari segi Ruhani adalah makhluk langit. Sedangkan dari sisi jasadi, beliau itu orang Arab. Jadi, Beliau itu manifestasi (tajalli/utusan/ruh) Tuhan dimuka bumi. Makanya, segala sesuatu yang diomongin dan dikerjakannya bernilai suci (sunnah).

Pun ketika disholawati, yang disholawati itu Ruhaninya. Yaitu, entitas “sacred” dari dunia Ilahi (elemen Nurullah) yang bersemayam dalam dirinya. Yang maksum dari Muhammad itu adalah Ruhaninya. Namun, karena Ruhani Suci itu menyatu dengan wujud biologisnya, jasad basyariahnya yang “profane” itu pun ikutan suci.

Jadi, meminjam istilah Yuval Noah Harari, Muhammad itu “homodeus”. Manusia setengah dewa. Manusia biasa, yang selalu berbicara atas nama Tuhan. Dan ini memungkinkan terjadi pada siapapun. Ketika ruhani Anda lebih aktif daripada fungsi-fungsi biologis, Anda akan menjadi “Khalifah Tuhan”. Ketika hati seseorang menjadi lebih hidup dan tidak pernah tertidur (menyerap sifat-sifat dunia malakut), orang itu akan menjadi “utusan” Tuhan.

Dalam bahasa sains moderen, orang-orang semacam ini digambarkan sebagai makhluk “subsconscious”. Pikiran bawah sadarnya bekerja lebih aktif daripada pikiran sadarnya.

Pikiran subconscious adalah gelombang energi, vibrasi, frekuensi atau gerak kesadaran yang beroperasi pada level kuantum. Semakin meditatif seseorang, semakin kuat kesadaran spiritualnya, yang tetap bekerja walau mata terpejam. Kesadaran ini tidak pernah tertidur, dan bekerja selama 24 jam pada level subsconscious.

Jadi, makhluk spiritual adalah makhluk yang Ruh bawah sadarnya senantiasa “terjaga”. Alam Ruhaninya senantiasa bekerja, selalu menjaga dan melindunginya. Karena itu, dalam keadaan tertidur sekalipun, setan (energi negatif) tidak berani mengganggunya. Dalam keadaan tertidur pun, mata batinnya hidup dan bahkan membawa Rahmat bagi manusia lainnya.

Penutup

Salah satu makna maulid adalah untuk mengenal “wujud hakiki” sang Nabi. Yakni keberadaan Ruhnya, yang tidak pernah tertidur juga tidak pernah mati. Upaya menauladani Nabi adalah usaha untuk menyerap model ruh sang Nabi. Ruh yang senantiasa hidup dan terkoneksi dengan Tuhannya. Ada Ruh kenabian yang harus diaktifkan dalam setiap diri. Ada sesuatu yang harus kita sucikan, agar Ruhani sang nabi bersedia menghampiri.

Sebenarnya tidak ada jarak antara kita dengan sang Nabi. Ini hanya persoalan penyatuan ruh dengan Ruh. Ruh Beliau tidak pernah mati. Begitu juga dengan ruh kita. Tinggal dicari metode untuk menyatukannya. Maulid adalah momen untuk terus menerus “melahirkan” ruh kenabian dalam setiap diri.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

SAID MUNIRUDDIN | The Suficademic
Web: 
sayyidmuniruddin.com
TikTok: tiktok.com/@saidmuniruddin
IG: instagram.com/saidmuniruddin/
YouTube: youtube.com/c/SaidMuniruddin
Facebook: facebook.com/saidmuniruddin/
Facebook: facebook.com/Habib.Munir/
Twitter-Xx.com/saidmuniruddin
Channel WA: The Suficademic
Join Grup WA: The Suficademic-1
Join Grup WA: The Suficademic-2

Bagikan:

One thought on “MENGENAL WUJUD “NABI”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

SPIRITUAL AFFIRMATIONS

Thu Sep 19 , 2024
Jurnal

Kajian Lainnya

SAID MUNIRUDDIN adalah seorang akademisi, penulis, pembicara dan trainer topik leadership, spiritual dan pengembangan diri.