IBLIS ITU APA?

Bagikan:

Jurnal Suficademic | Artikel No.63 | Oktober 2024

IBLIS ITU APA?
Oleh Said Muniruddin

Bismillahirrahmanirrahim.

Iblis itu apa?

Kita semua tau. Iblis itu bukan kelompok sekuler. Bukan komunis. Bukan liberalis. Bukan ateis. Iblis itu makhluk yang sangat bertauhid. Sangat percaya kepada Allah.

Kalau ia bertauhid kepada Allah, apakah ia juga menyembah Allah? Iya, sudah pasti. Semua yang bertauhid akan menyembah Allah. Lalu dengan apa ia menyembah Allah?

Ya jelas, dengan apa lagi kalau bukan dengan syahadat. Juga dengan sholat, puasa, zakat dan haji. Sudah pasti ia akan beribadah dengan syariat Allah. Tidak mungkin ia beribadah dengan aturan yang ia buat sendiri.

Lha, kalau begitu, iblis itu apa? Siapa dia?

Siapa lagi, kalau bukan manusia; yang bertauhid dan bersyariat. “Iblis” itu nama lain dari manusia, yang mengakui Allah dan senantiasa menyembah-Nya. Agamanya pasti Islam.

Lalu kenapa ia dikutuk?

Ia dikutuk karena keislamannya hanya terhenti pada makam tauhid dan syariat. Tidak sampai ke “ihsan”. Ia bertuhan, tapi tidak “melihat” kehadiran Tuhan dalam aneka perwujudan.

Iblis pikir, Tuhan itu ‘tunggal’. Dalam makna, Tuhan hanya ada dan terpisah jauh di langit entah berantah sana. Ia tidak tau, Tuhan juga hadir dimana-mana. Tuhan bahkan bertajalli dalam qalbu hamba-Nya. Tuhan memanifestasikan dirinya pada wajah-wajah karamah sang kekasih yang Dia utus di sepanjang tempat dan zaman. Tuhan bersemayam dalam getaran hati setiap Adam, manusia-manusia pilihan-Nya.

Itu saja masalah iblis. Ia beriman dan berislam. Tapi tidak “ihsan”. Ia tidak “melihat” kehadiran Tuhan di semesta alam. Ia tidak “melihat” bahwa Energi Tuhan juga bersemayam pada unsur tanah. Ia tidak tau, bahwa tanah itu suci dan menyucikan. Ia tidak melihat, bahwa ada Tuhan dalam wujud materi yang telah diberi pengetahuan Ilahi. Ia hanya melihat Adam sebagai homo “sapien”. Ia tidak melihat Adam sebagai homo “deus”.

Karena mata batinnya mati, ia tidak mau sujud kepada Adam. Matanya hanya mampu melihat substansi materi. Pandangannya tidak tembus ke esensi Ilahi. Ia tidak melihat adanya Tuhan pada orang-orang yang diutus ke muka bumi. Ia tidak melihat, bahwa Tuhan telah mengutus diri-Nya dalam wujud logos sang Adam. Sosok yang telah lebur dalam “Nama-Nama”. Sosok yang telah menjadi Asma dan Kalimah-Nya. Sosok pembawa frekuensi-Nya.

Saudara-saudara sekalian. Ihsan adalah, “beribadah seolah-olah engkau melihat Allah, atau menyadari bahwa Allah melihatmu” (hadis). Ihsan, dalam sufisme disebut juga dengan “rabithah”. Ada kontak dan perjumpaan dengan yang disembah, sehingga melahirkan vibrasi. Ihsan adalah bentuk singularity dalam beribadah, proses penyatuan dengan pusat gelombang Energinya. Karena itu, tanpa ihsan, jadi bablas kita. Ihsan adalah kemampuan untuk melihat titik kiblat hakikat, wasilah yang membawa gelombang Energi dari-Nya.

Berbagai kejahatan, kefasikan dan kezaliman, itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak mampu merasakan kehadiran Allah. Se-alim apapun kita, ketika dalam shalat tidak melihat Allah, maka shalat itu tidak akan mencegah kita dari perilaku keji dan mungkar. Sebab, akhlak adalah “ihsan”. Ihsan adalah “kebajikan”, sebuah perilaku yang lahir dari kemampuan untuk menenggelamkan diri dalam gelombang Tuhan. Pada level ihsan, seseorang sudah digerakkan oleh muraqabah kehadiran Tuhan.

Karena itu kita temukan anasir jahat mulai dari bentuk yang paling kasar sampai ke yang paling halus. Seperti sifat angkuh, suka memfitnah, menuduh, membenci, mencela, menipu, memprovokasi, memecah belah, dan membisiki isu-isu yang menyulut pertikaian; yang itu justru sering muncul dari kaum agamawan. Agama tidak akan menyelamatkan kita, kecuali kita “melihat” kehadiran Tuhan. Tanpa itu, kita hanya akan beragama dengan ilmu dan ego. Jadi “iblis” kita.

Penutup. Sekarang coba lihat, apa yang sedang dilakukan Iran cs. Seandainya kelompok muqawama dari Iran, Lebanon, Irak, Suriah dan Yaman hanya melihat mazhab Syiah-nya saja yang benar, mungkin mereka akan menutup mata terhadap Palestina. Tapi tidak. Mereka melihat, bahwa Tuhan juga ada dalam hati penganut mazhab Sunni yang sedang terjajah. Mereka kemudian merendah, bersujud, bahkan bersedia syahid untuk itu. Mereka percaya, Tuhan juga ada di tengah penduduk Palestina yang 100 Sunni. Mereka hadir untuk membela nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan, membela Islam.

Anda tidak harus menjadi Syiah untuk menjadi seperti itu. Tetaplah sebagai Sunni. Cukup dengan sedikit membuka mata bashirah, untuk melihat bahwa ada Tuhan dalam wujud yang sekilas mungkin tidak anda suka atau mungkin berbeda dengan Anda. Tetapi aneh juga kalau melihat Palestina seperti tidak merasakan apapun, dan tidak tau harus melakukan apa untuk membantu mereka.

Tapi paling tidak, lihatlah ke kiri dan kanan Anda. Coba amati, apakah masih ada orang beragama yang suka menebar isu sesat Sunni-Syiah, dan merasa hanya kelompoknya saja yang benar? Kalau ada, ikuti sunnah Nabi Ibrahim as. Lempar saja batu atau sandal ke wajahnya, saat ia sedang berceramah tentang itu. Tapi cukup dengan batu kecil, sekedar untuk menegur saja. Bukan untuk menyakiti.

Kenapa cukup dengan batu kecil? Sebab, iblis itu kawan-kawan kita juga. Bahkan boleh jadi kita sendiri. Tetapi, kalau sudah berlebihan sekali, di rudal pun tidak apa-apa. Sebab, orang-orang yang sudah masif bekerja untuk merendahkan manusia, itu biasanya sudah berafiliasi dengan “raja iblis”, dengan zionis. Zionis adalah sebuah kelompok beragama paling bertauhid di kalangan judaisme, tapi hanya melihat dirinya sebagai “bangsa pilihan Tuhan”. Dia melihat dirinya sebagai api, yang lebih mulia dari tanah. Manusia selain mereka dianggap hina dan menjadi objek untuk dicelakai lewat aneka bentuk kolonialisasi. Untuk dibunuh dan diusir. Itulah kerjanya iblis.

Beragama, ketika mampu mencapai makam “ihsan” (makam rasa), bisa menjadi malaikat Anda. Menjadi baik dan patuh kepada Tuhan. Tanpa naik ke level itu, seseorang akan terjatuh menjadi iblis. Beragama dan bertauhid hanya dengan ego keilmuannya.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

SAID MUNIRUDDIN | The Suficademic
Web: 
sayyidmuniruddin.com
TikTok: tiktok.com/@saidmuniruddin
IG: instagram.com/saidmuniruddin/
YouTube: youtube.com/c/SaidMuniruddin
Facebook: facebook.com/saidmuniruddin/
Facebook: facebook.com/Habib.Munir/
Twitter-Xx.com/saidmuniruddin
Channel WA: The Suficademic
Join Grup WA: The Suficademic-1
Join Grup WA: The Suficademic-2

Bagikan:

One thought on “IBLIS ITU APA?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

NABI-NABI HMI

Thu Oct 31 , 2024
Jurnal

Kajian Lainnya

SAID MUNIRUDDIN adalah seorang akademisi, penulis, pembicara dan trainer topik leadership, spiritual dan pengembangan diri.