TANYAKAN KEPADA AHLI ZIKIR

Bagikan:

Jurnal Suficademic | Artikel No.68 | November 2024

TANYAKAN KEPADA AHLI ZIKIR
Oleh Said Muniruddin

Bismillahirrahmanirrahim.

Maulana Jalaluddin Rumi berkata: “Saat ingin memulai perjalanan, jangan minta nasihat dari mereka yang belum pernah meninggalkan rumah”.

Makna Lahiriah

Nasehat Rumi ini maknanya sangat dalam. Sekilas, secara generik, maknanya sudah jelas. Yaitu, jangan minta nasihat cara untuk pergi ke sebuah tempat dengan orang yang tidak pernah kemana-mana. Jangan mencari petunjuk dengan orang yang mungkin tidak pernah melihat apapun. Jangan bertanya tentang kehidupan dunia dengan orang-orang yang kerjanya hanya duduk-duduk di rumah saja. Ada dua kemungkinan kalau Anda lakukan itu. Pertama, bisa tersesat Anda. Sebab, ia tidak tau petanya. Kedua, bisa-bisa Anda ditakut-takuti dan dituduh tidak ada kerjaan. “Ngapain ke luar rumah”, katanya.

Apa yang disampaikan Rumi ini juga punya makna lahiriah lebih luas. Misalnya, jangan memperbaiki jam dengan tukang sepeda. Bisa rusak jam tangan Anda. Sebab, besaran objek yang diperbaiki sangat beda. Onderdil yang digunakan juga tidak sama. Juga jangan melakukan bedah saraf dengan dokter umum. Bisa mati Anda. Sebab, pengalamannya belum sampai kesitu. Lakukan bedah saraf, langsung dengan dokter saraf. Itu makna-makna lahiriahnya.

Makna Batiniah

Tapi secara batiniah, pesan di atas jauh lebih dalam. Rumi itu seorang spiritualis. Penempuh jalan menuju Tuhan. Kalimat ini adalah sebuah pesan yang sangat halus untuk para salik. Ia secara arif berkata, jangan tanya tentang bagaimana cara menempuh jalan menuju Tuhan, dengan orang yang tidak pernah menempuh jalan itu. Jangan tanyakan tarikat, dengan ahli syariat. Jangan membahas metode suluk dengan fukaha. Jangan membahas pengalaman-pengalaman hakikat dengan kaum tekstual. Bisa dikatakan bid’ah terhadap itu semua. Bisa dituduh sesat Anda.

Dunia spiritual adalah sebuah perjalanan unik untuk “meninggalkan rumah”. Metode salik adalah proses untuk ‘meninggalkan’ kesadaran jasadi, untuk fana dalam samudera subsconscious al-Ilahi. Sufisme adalah sebuah aplikasi untuk melakukan mikraj ke hadirat Allah swt. Jangan tanyakan tentang ini kepada mereka yang belum pernah menempuh jalan tersebut. Pasti mereka akan mengatakan, membayangkan wajah guru itu sesat. Berzikir dalam kelambu itu haram, dan sebagainya.

Ulama banyak. Ustaz banyak. Akademisi banyak. Filsuf banyak. Saintis juga banyak. Tanyakan apa yang menjadi wilayah keahlian mereka. Mereka semua adalah guru, untuk aneka wujud logika dan fisika (alam rasio dan materi). Tanyakan segala hal tentang dunia kepada mereka. Sebab, pengetahuan mereka sampai disitu. Tentang wujud metafisika, itu ada ahlinya tersendiri.

Karena itu, kata Rumi, jangan tanyakan tentang peta perjalanan menuju dunia Ilahi, dengan mereka yang tidak pernah berjalan ke hadirat Ilahi. Tanyakan hal ini dengan orang yang sudah bolak-balik berjumpa Tuhan. Tanyakan sesuatu kepada orang yang mukasyafahnya tinggi, yang muraqabahnya kuat, yang dihatinya hanya hudhur al-Ilahi, yang zikirnya tidak pernah berhenti.

Mencari Ahli Zikir

Jadi, jika ada sesuatu yang belum diketahui, jika ingin menembus petala langit dan bumi (QS. Ar-Rahman: 33), jika ingin mengetahui rahasia Ilahi; tanyakan kepada ahli zikir. Mereka memiliki energi atau “sultan”, kekuatan yang tersambung dengan Tuhan. Pengetahuan mereka bukan berasal dari ego akal dan pikiran. Melainkan sesuatu yang terkonfirmasi, atau tersalur langsung dari sisi Tuhan (makrifati):

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“.. maka tanyakanlah olehmu kepada ahli zikir, jika kamu tiada mengetahui” (QS. Al-Anbiya’: 7 dan An-Nahl: 43).

Sekali lagi. Jika kamu tidak tau, tanyakan kepada ahli zikir. Tapi yang benar-benar ahli zikir. Lalu siapa pula ahli zikir itu?

Berbeda dengan ahli pikir, ahli zikir adalah orang-orang yang sudah tau apa masalah kita, sebelum kita bertanya. Ahli zikir adalah orang-orang yang akan menjawab pertanyaan kita, meskipun kita hanya menanyakan itu dalam hati. Ahli zikir adalah orang-orang yang mendengar dengan pendengaran Tuhan, dan menjawab dengan izin Tuhan. Ahli zikir adalah orang-orang yang dalam dirinya ada Tuhan.

Bahkan uniknya, jika ruhani Anda sudah terkoneksi dengan Ruhani si ahli zikir, Anda bisa bertanya kapan saja tentang hal-hal yang Anda tidak tau. Jawaban dari Tuhan akan datang dalam bentuk-bentuk yang sangat kreatif, bahkan terkadang pada waktu-waktu tidak terduga. Inilah metode riset dunia metafisika, metode untuk menemukan jawaban tentang apa saja. Anda harus terkoneksi dengan Allah, dengan cara berwasilah (menjadikan walimursyid sebagai supervisor). Karena itu, berguru dengan ahli zikir atau ahli makrifat, mirip-mirip berguru (secara langsung) dengan Allah.

Surah Al-Anbiya ayat 7 dan An-Nahl ayat 43 diatas, “Tanyakan kepada Ahli Zikir jika kamu tidak tau”, adalah perintah Tuhan untuk berguru dengan Ahli Zikir. Untuk bertarikat. Untuk menekuni sufisme. Tujuannya untuk menyempurnakan tauhid dan syariat (daya pikir dan ibadah). Manusia adalah makhluk yang tidak akan pernah sempurna tau. Selalu ragu. Selalu menalar. Akan terus mencari. Tidak ada ujungnya itu. Sampai stres karena tidak tau. Atau mungkin sampai sombong, karena merasa banyak tau.

Solusinya, Anda mesti mencari sosok para pembawa sanad zikir sang Nabi, untuk menyempurnakan segala bentuk pengetahuan. Akal pikiran harus dicelupkan ke dalam Qalbu, untuk mendapatkan ilham atau pengetahuan-pengetahuan yang lebih tinggi. Untuk mengakses hakikat-hakikat yang tersembunyi. Kunci untuk memperoleh itu adalah dengan bertemu Ahli Zikir. Seperti Musa yang bertemu Khidir. Segala bentuk kecerdasan akademis, filosofis, tauhid, fikih dan syariat Musa yang tidak berujung itu pada akhirnya disempurnakan secara iluminatif oleh sang Sufi.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

SAID MUNIRUDDIN | The Suficademic
Web: 
sayyidmuniruddin.com
TikTok: tiktok.com/@saidmuniruddin
IG: instagram.com/saidmuniruddin/
YouTube: youtube.com/c/SaidMuniruddin
Facebook: facebook.com/saidmuniruddin/
Facebook: facebook.com/Habib.Munir/
Twitter-Xx.com/saidmuniruddin
Channel WA: The Suficademic
Join Grup WA: The Suficademic-1
Join Grup WA: The Suficademic-2

Bagikan:

2 thoughts on “TANYAKAN KEPADA AHLI ZIKIR

  1. Mhn dikoreksi Tuan Guru
    فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
    Ayat ini terdapat dlm Suroh Annahl ayat 43 ,bukan al anbiya ayat 7,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

HMI DAN HILANGNYA MALAIKAT

Fri Nov 8 , 2024
Jurnal

Kajian Lainnya

SAID MUNIRUDDIN adalah seorang akademisi, penulis, pembicara dan trainer topik leadership, spiritual dan pengembangan diri.