Rektor Suficademic dan Deputy CEO Islamic Relief Indonesia Tekankan Pentingnya Pengalaman Spiritual dalam Kehidupan

Bagikan:

Said Muniruddin, Rektor Suficademic dan juga supermaster Quranic Life Transformation, menyampaikan makna pengalaman spiritual dalam beragama dan menjalani kehidupan sosial. “Islam itu sebenarnya agama miracle, agama yang dinamis, agama yang memberikan rasa dan kejutan-kejutan ketika kita mampu beribadah dan bekerja pada gelombang kesadaran ketuhanan”, sebutnya.

Jadi, Islam bukan melulu agama statis dan rigid. Ketika didekati dan diregulasi secara ketat pada level lahiriah, manusia bisa berubah menjadi robot dalam kehidupan. Agama pada level ini bisa membosankan.

Namun ketika dimensi ruhani dapat diaktivasi, agama akan terasa menjadi sesuatu yang hidup. Ada sesuatu Yang Maha Hidup yang hadir pada setiap bentuk pemikiran dan gerak perbuatan. Dimensi spiritual inilah yang semakin digemari dan dicari oleh manusia moderen dalam rangka mengisi kekosongan jiwa dan menemukan makna-makna dalam kehidupan.

Said Muniruddin juga menjelaskan tentang teknik-teknik “spiritual writing” yang selama ini ia tekuni. Menurutnya menulis terbaik itu juga dapat dilakukan melalui proses berpikir kreatif, yaitu dengan cara menetralisir ego personal. “Biarkan Tuhan yang berpikir, tugas kita adalah menangkap pikiran-Nya melalui metode spiritual tertentu”, sebutnya. Said Muniruddin adalah dosen di Universitas Syiah Kuala, salah satu penulis sains spiritual paling aktif di Indonesia.

Sementara itu, T. Candra Kirana – Deputy Islamic Relief di Indonesia mengatakan tentang penting beragama sampai pada level spiritual. Banyak orang kehilangan gairah dalam beragama ketika agama menjadi sebuah doktrin tanpa rasa. “Saya pribadi mengalami banyak pengalaman spiritual ketika menekuni proses-proses meditatif dalam Islam”, sebutnya.

Baik T. Candra Kirana maupun Said Muniruddin menekankan pentingnya akan kehadiran seorang guru spiritual dalam kehidupan. Seorang master spiritual biasanya dapat membuka pemahaman dan gelombang kesadaran yang ada dalam setiap diri. Rasa adalah esensi dari agama. Apa yang disebut dengan ihsan atau takwa, itu adalah dimensi “rasa” dalam beragama.

Hal ini mereka sampaikan pada pertemuan dengan ratusan peserta “Spiritual Retreat” di sebuah forum zikir dan iktikaf di Aceh pada Jumat malam, 21 Maret 2025. Jamaah pesantren spiritual ini hadir dari berbagai kabupaten kota se Aceh dan juga dari luar provinsi. Termasuk diantaranya dari Malaysia.*****

Bagikan:

One thought on “Rektor Suficademic dan Deputy CEO Islamic Relief Indonesia Tekankan Pentingnya Pengalaman Spiritual dalam Kehidupan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

SULUK, METODE AKADEMIK KENABIAN UNTUK PENGUATAN PENGETAHUAN BAWAH SADAR

Mon Mar 24 , 2025
Jurnal

Kajian Lainnya

SAID MUNIRUDDIN adalah seorang akademisi, penulis, pembicara dan trainer topik leadership, spiritual dan pengembangan diri.