Social Leaders (Testimoni Peserta Advance Training BADKO HMI Aceh 2018)

Bagikan:

Social Leaders (Testimoni Advance Training BADKO HMI Aceh 2018)

Leadership bukanlah sebuah fokus kepada kursi atau jabatan. Pemahamannya lebih dari sekedar sebuah posisi struktural. Leadership adalah tentang “pengaruh” (ketauladanan) yang mesti diberikan kepada semua orang. Kekuatan pengaruh terbesar ada pada dimensi “cinta”, yang lahir dari sebuah mentalitas dan pengetahuan untuk berbuat kebaikan bagi manusia.

Advance Training merupakan latihan kepemimpinan tingkat III di HMI. Tujuan dari forum ini adalah melahirkan kader-kader yang memiliki jiwa kepemimpinan transformatif. Untuk sampai kesana, maka penting memahami kembali konsep-konsep kepemimpinan dalam kearifan Islam. Sehingga model kepemimpinan sosial yang terbangun benar-benar mengakar dari nafas ketauhidan.

Kegiatan Advance Training BADKO HMI Aceh ini dipusatkan di Wisama Handayani, Banda Aceh. Materi “Spiritual Leadership: Social Leaders” disampaikan pada Sabtu 24 Maret 2018 oleh Said Muniruddin. Berikut testimoni peserta.

*****

“Luar biasa materi malam ini, hampir 5 jam seakan baru 5 menit.” – Supriadi Daysin, Sigli, Aceh.

“Pengetahuan malam ini sangat membekas bagi saya. Untuk menjadi baik sangat mudah dan tidak perlu menunggu orang lain melihat apa yang kita lakukan. Ilmu yang kanda bagi bukan hanya membuka fikiran dan menambah pengetahuan. Namun juga membuka hati saya untuk memiliki jati diri dan punya rasa peduli yang tinggi terhadap sekitar.” – Wardatul Jannah, Banda Aceh.

“Permainan imajinasi dan alam bawa sadar yang sangat luar biasa. Sesuatu yang dapat melatih refleks berpikir otak ke arah yang positif. Modifikasi materi yang dapat diterima semua kalangan.” – Muhtar, Merauke, Irian Jaya.

“Terima kasih ya Allah. Malam ini saya mendapatkan kembali diri saya yang hilang.” – Mukhtar Al-falah, Sigli, Aceh.

“Pertemuan kali ini merupakan kesimpulan NDP: leader adalah mereka yang beriman (memiliki mental), berilmu (punya visi), dan beramal (memberikan cinta, kasih sayang, dan keceriaan bagi orang disekitar.” – Agussalim, Bireuen, Aceh.

“Terima kasih atas pencerahannya bang. Sudah memberi rangsangan positif untuk kami.” – Firman Kurniawan Said, Makassar Timur, Sulawesi.

“Materinya sangat luar biasa, dikemas dalam bentuk dan penyampaian yang simpel namun sangat menarik. Mudah dimengerti dan dipahami, seolah-olah kita sedang tidak hanya berbicara teori melainkan sedang melakukan praktek. Penyampaian materinya seperti meresume semua isi materi selama perjalanan forum Advance Training.” – Rasyidin Raden, Banda Aceh.

“Sangat inspiratif dan membuka cakrawala berfikir. Bahwasanya memimpin itu harus memiliki pengetahuan yang luas, mentalitas yang kuat, serta empati yang tinggi kepada sesama. Menjadi pemimpin berarti berani berkorban dan tidak boleh mengeluh.” – Ambia, Banda Aceh.

“Banyak hal baru yang saya dapatkan terkait teori kepemimpinan.” – Moh Khafifi, Pemekasan, Madura.

“Training ini membantu para peserta untuk menemukan jati diri dan kesadaran sebagai penyebar kebaikan. Warisan nilai-nilai ilahiyah seperti ini akan membuat dunia dihuni oleh orang-orang yang cinta kebaikan dan suka menolong.” – Ziaurrahman, Banda Aceh.

“Penyampaian materi yang sangat sederhana tetapi punya makna mendalam bagi yang mendengarkan. Metode yang sangat inspiratif. Saya sangat merekomendasikan untuk ditebarkan ke pemuda pemudi yang ada di Indonesia, agar semakin banyak bermunculan karakter pemimpin yang menjadikan spiritual sebagai basis utama dalam menjalani kehidupan dan menebar kebaikan.” – Muh. Awal Yanto, Makassar Timur, Sulawesi.

“Saya mendapatkan konsep kepemimpinan yang sebenarnya. Materi yang disampaikan kembali mengingatkan saya akan pentingnya rasa kasih sayang antar sesama. Materi ini akan membawa saya menjadi pemimpin yang dicintai dan mencintai, dibidang apapun saya beraktifitas.” – Muhammad Roni, Medan.

“Rasanya saya mengalami kebangkitan spritual spontan, setelah menyimak penyampaian materi ini. Sebelumnya saya tidak pernah belajar tentang spiritual sedemikian rupa.” – Munawar, Sigli, Aceh.

“Materi ini mengajarkan saya bahwa menjadi pemimpin bukan untuk mencari popularitas. Melainkan mencari lahan untuk berbuat kebaikan. Biasanya justru orang-orang yang terakhir ini yang akan bahagia dan terkenal. Sementara model pertama justru menderita dalam popularitasnya.” – Ilham Ma’arif. Dumai, Riau.

“Alhamdulillah. Materi malam ini menggugah kekuatan bathin yang telah mati berkompetisi dengan hal-hal struktural.” – Mahzal Abdullah, Sigli, Aceh.

“Sangat terkesan. Sambil memukul dada menyebut “Hu”, “Mm”, “Ii”. – Muliadi, Sigli, Aceh.

“Luar biasa. Sangat menyentuh hati. Mengajarkan arti kehidupan sesungguhnya. Banyak hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, saya dapatkan disini.” – Rozza, Banda Aceh.

“Your knowledge is very interested! Materinya penuh dengan tamsilan dan contoh yang membangkitkan jiwa saya untuk bisa berikhtiyar bagi kebahagiaan orang, tanpa perlu populer. Mohon do’a-nya bang supaya saya bisa menjadi pemimpin sejati. Pemimpin yang benar-benar mengabdi kepada masyarakat.” – Rizki Suryadi, Aceh Utara.

“Malam ini saya mendapatkan inspirasi luar biasa. Leadership diuraikan melalui konsep tauhied, dengan contoh-contoh yang sangat menyentuh. Hingga pada akhirnya saya mendapatkan titik terang, bahwa saya dengan segala apa yang saya miliki adalah benar-benar untuk membantu orang lain.” – Fatta Arisfa, Banda Aceh.

“Leadership tidak berbicara pada struktural jabatan, namun pada tingkat pengaruh yang dimiliki oleh seseorang. Materi malam ini sudah menumbuhkan kembali mentalitas saya untuk menjadi leader yang penuh inovasi.” – Nasrul Hadi, Banda Aceh.

“Terkait HU ALLAH, M Muhammad, I Islam; Merupakan konsep berfikir yang luar biasa dalam memaknai himpunan dengan dasar spiritualitas yang tinggi.” – Abdur Rohim, Tuban, Jawa Timur.

“Great! Penyampaiannya simple, tapi masuk akal. Ini yang sebenarnya harus diterapkan setiap orang, bahwa, hidup itu mudah dan simple bila dijalankan dengan memahami kalimat persaksian (Tauhid). Leader sejati itu adalah orang-orang yang hanya berharap Tuhan dan tidak ingin populer. Tetapi kebaikan-kebaikannya membuat namanya tidak terlupakan.” – Safwadi, Lhokseumawe.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad.*****

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

WAWANCARA DAN PRESENTASI AKHIR DUTA BACA UNSYIAH 2018

Wed Mar 28 , 2018
WAWANCARA

Kajian Lainnya

SAID MUNIRUDDIN adalah seorang akademisi, penulis, pembicara dan trainer topik leadership, spiritual dan pengembangan diri.