SEJARAH & NASAB SYARIF AHMAD BUSU DISEMINARKAN

SEJARAH DAN NASAB SYARIF AHMAD BUSU DISEMINARKAN

Bertempat di Ruang Seminar Gedung Puslatbang Khan LAN RI Banda Aceh (Jumat, 4 Oktober 2024), sejarah dan nasab Syarif Ahmad Busu diseminarkan. Acara ini dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian Sejarah dan Nasab Asyraf Aceh.

Syarif Ahmad Busu, atau juga dikenal sebagai Syarif Busu, merupakan seorang ulama besar abad 18 (1700an). Ditemukan, ia juga pengarang sejumlah teks keagamaan. Dakwahnya berpusat di sebuah lembaga pendidikan keagamaan di Busu Dayah Syarif, Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie. Anak keturunannya saat ini menyebar di seluruh Aceh, bahkan sampai ke Malaysia dan Singapura.

Seminar selama 2 jam ini memaparkan hasil riset selama hampir 15 tahun yang dilakukan oleh Asyraf Aceh. Dari seluruh manuskrip yang berhasil dikumpulkan dari semua keluarga keturunan beliau, termasuk hasil penelurusan terhadap kitab nasab dan dokumen sejarah yang diperoleh dari Leiden Belanda; ditemukan data bahwa nama lengkap beliau adalah Syarif Ahmad bin Muhammad bin Ali.

Beliau merupakan seorang pendakwah yang berasal dari keluarga Albaiti Assegaf yang datang dari Mekkah. Beliau ini merupakan “Syarif Busu” kedua, yang memimpin Dayah setelah sebelumnya diasuh oleh pamannya “Syarif Busu Pertama” yang juga Syarif Ahmad bin Ali. Mereka ini berasal dari keluarga ulama, mursyid atau ahli tasawuf di Mekkah.

Temuan ini mengkoreksi pemahaman yang telah berkembang sebelumnya, yang menduga bahwa fam ulama ini adalah Azzahir. Sebagian lainnya menduga beliau adalah Alaydrus.

Seminar ini dihadiri oleh puluhan masyarakat pecinta sejarah, termasuk dari keluarga keturunan Syarif Ahmad Busu. “Kami rutin menyampaikan hasil-hasil riset terkait sejarah dan nasab para tokoh, pejuang dan ulama dari kalangan alawiyin kepada masyarakat”, sebut Sayed Murtadha Alaydrus yang menjadi pemateri.

“Dengan adanya seminar ini, nasab Syarif Ahmad Busu dapat dijelaskan validitasnya secara saintifik berdasarkan bukti-bukti yang otentik dan objektif”, tambah Sayyid Muniruddin Albaiti Assegaf, Ketua Panitia seminar.